Gibran Ingkari Janji Tak Berpolitik, Tengku Zul "Awalnya diviralkan hidup sederhana Anaknya berjualan martabak"
Tokoh oposisi Tengku Zulkarnain mengkritik Presiden Joko Widodo dan keluarganya yang melanggar janjinya sendiri. Itu setelah sang anak, Gibran Rakabuming Raka, ikut dalam pemilihan Walikota Solo dari Partai PDIP.
Tengku Zul dari awal sudah meragukan pencitraan yang sering ditonjolkan dari Jokowi dan keluarganya yang selalu digambarkan sebagai wong deso, hidup sederhana, tukang kayu, anaknya hanya dagang martabak, dll.
Keraguannya terbukti saat ini. Menurut mantan Wakil Sekjen MUI tersebut, wajah asli Jokowi dan keluarganya saat ini sudah terlihat. Jabatan negara diincar, bukan hanya oleh sang anak, tapi juga menantunya, Boby Nasution, yang juga mengincar kursi Walikota Medan.
"Awalnya diviralkan hidup sederhana. Tukang kayu.
Anaknya sederhana, tukang martabak.
Ujungnya...?
Jabatan negara diincar...
Hadeeuuh...
Apa artinya Reformasi, ya...?" tulis Tengku Zulkarnain di akun Twitternya, Minggu (19/7/2020).
Sebelumnya, langkah Gibran untuk maju di Pilkada Solo juga mengingkari janjinya sendiri. Beberapa tahun lalu, Gibran mengaku ogah terjun ke panggung politik mengikuti jejak sang ayah. Dia lebih memilih fokus merintis karier sebagai pebisnis kuliner.
Hal ini ditegaskannya pada 2018 lalu, ketika bersua Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Gerai Markobar Solo, Jawa Tengah.
"Saya juga tidak mau berpolitik, yang merah, biru, hijau dan lainnya. Hari ini saya cuma sebagai teman saja. Kita cuma silaturahmi," kata Gibran, Senin 9 April 2018, mengenai pertemuannya dengan AHY.
Lagian, kata kakak Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep ini, ayah mereka juga tidak pernah meminta agar Gibran dan adik-adiknya mengikuti jejak Sang Presiden terjun ke politik. Karena itu, Gibran pun memastikan saat itu bahwa tidak akan ada dinasti politik dari klan Jokowi.
"Dinasti apa? Bapak aja gak punya partai, kok pengen dinasti. Engga ada. Kasihan rakyatnya kalau ada dinasti," kata Gibran, Minggu 11 Maret 2018, seperti dikutip dari Tempo.com.
Namun siapa menduga, selang dua tahun, kini Gibran mantap mencari peruntungan di dunia politik. Kasak kusuk mencari dukungan, terutama dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Gibran akhirnya berhasil melaju ke Pilkada Solo berpasangan dengan Teguh Prakosa.
Pada Jumat 17 Juli 2020, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik Puan Maharani membacakan keputusan DPP PDIP yang merekomendasikan Gibran sebagai calon wali kota (cawalkot) Solo dari partai berlambang banteng moncong putih. Pembacaan rekomendasi itu disaksikan langsung oleh Megawati.
"Saya bersyukur dan haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri atas rekomendasi yang diamanahkan kepada saya untuk menjadi calon wali kota Surakarta yang diusung PDI Perjuangan pada Pilkada Kota Surakarta 2020,” kata Gibran merespons rekomendasi itu, Jumat.
Izin ya admin..:)
BalasHapussilahkan langsung saja bermain bersama kami di Arenadomino(com) ditunggu kehadiran anda semua hadiah nyata menanti anda semua silahkan.. WA +855 96 4967353